Kamis, 03 Juni 2021

 

Move on...

Tak pernah terpikirkan dan terbayangkan oleh saya kalau pada akhirnya saya akan berada di tempat sekarang. Yupp...saya move on akhirnya. Setelah sekian tahun berada pada satu tempat yang membuat hari-hari saya penuh kejutan. Baik yang manis maupun yang pahit. Saya tak pernah berencana atau bahkan bermimpi bisa berada di sini, bahkan saya tak pernah berfikir untuk mengambil keputusan untuk menjadi ASN. Suatu hal yang sangat saya hindari karena menurut saya tidak menarik. Tapi mungkin inilah yang dinamakan takdir. Allah telah menakdirkan saya untuk akhirnya memilih jalan ini. Memilih untuk mengabdi kepada negara dengan menjadi ASN. Sebenarnya sudah sekian lama saya berencana untuk segera move on dari tempat yang lama tapi saya tak punya daya upaya untuk segera move on karena ada sanksi yang harus saya bayar serta tidak adanya kepastian dari tempat baru yang ingin saya lamar. Tapi lagi-lagi karena takdir Allah saya akhirnya memutuskan untuk mencoba mendaftar sebagai ASN dimulai dari tahun 2017 tapi karena tidak lolos akhirnya saya mencoba lagi tahun 2018 dan akhirnya saya lolos. Walaupun pada akhirnya saya tetap membayar sanksi. Jadilah saya sekarang berada di tempat ini. Tempat baru yang Insya Allah akan menajdi awal baru bagi saya untuk lebih memperbaiki masa depan. Tempat baru yang membuat akhirnya saya bisa move on dari tempat sebelumnya. tempat baru dan orang-orang baru. Suasana yang berbeda juga tentunya.


UINAM, 22 Mei 2019

 

Jodohku...Insya Allah

Mohon maaf jika pandangan anda terganggu, apalgi buat para jomblo..hehehe. ini bukan editan ya, ini asli se asli aslinya...hahahha.
ehh sampai lupa kasi salam. Assalamu Alaikum para bloger.

Yupp...Alhamdulillah akhirnya saya menikah juga. dengan siapa dan kapan tentu akan saya jelaskan sejelas-jelasnya..hehe, yang pasti sama manusia ya, bukan makhluk jadi-jadian. saya menikah tahun 2014 tepatnya tgl 18 Oktober. Orang yang menjadi pelabuhan hati saya...cieelahh, adalah dia, yaa dia...ahhaha. Namanya Awal. Pertemuan pertama kami ketika dia berkunjung ke rumah bersama dengan teman yang pada saat itu sebenarnya dia datang ingin bertemu dengan teman kuliah saya yang kebetulan sedang liburan di rumah saya. disitulah awal saya mengenal dan melihat dia, padahal kami sebenarnya dulu satu SMA..heheheh. Yupp...kami satu sekolah waktu SMA tapi saya tak pernah sekalipun melihat dia di sekolah. Entah saya yang kurang gaul atau dia memang yang jarang beredar berkeliaran di sekolah seperti kebanyakan teman laki-laki saya waktu SMA. Setelah pertemuan itu akhirnya kami mulai sering  berkomunikasi lewat twitter. Saya yang waktu itu baru menggunakan twitter tak sengaja bertemu dan saling komunikasi lewat twitter. Saat itulah kami mulai intenst berkomunkasi. Saya mulai nyaman bercanda dengan dia. Beberapa kali kami bertemu ketika saya lagi main ke rumah teman. Saat itu saya sempat berucap pada sahabat kalau saya seperti ada perasaan sama dia. Entah saat itu saya bercanda atau tidak, kata-kata itu keluar begitu saja secara spontan. Beberapa bulan kemudian setelah komunikasi kami yang kebanyakan di media sosial, akhirnya dia berani menyatakan perasaannya pada saya. Tepat tanggal 29 Agustus 2012 kami resmi berpacaran. Seperti kebanyakan pasangan muda mudi lainnya, dia kadang berkunjung ke rumah atau kami telponan atau video call. hal terbucin dan mungkn kalau sekarang diingat-ingat tuh kayaknya geki banget deh. kami pernah video call sampai saya tertidur dan dia tidak mematikannya..hahahha. rasanya geli sekali jika meningat masa-masa itu, kami bucin juga ternyata...hehehehe. Saya tidak pernah pergi bermalam minggu keluar, dia lebih sering datang di rumah saja, mengobrol atau sesekali memperbaiki laptop saya yang bermasalah. Hampir 2 tahun kami menjalin hubungan, hingga akhirnya dia berani untuk melamar saya. Sebenarnya mungkin saat itu, dia belum berfikir untuk menikah, aplagi saat itu dia belum bekerja sedangkan saya sudah bekerja. Tapi saat itu keadaannya, ada keluarga jauh yang tiba-tiba datang menemui ibu saya untuk menjodohkan anaknya dengan saya. beruntungnya orangtua saya sangat demokratis, mereka menyerahkan semua keputusan pada saya, dan mereka tahu kalau saya sudah punya pacar saat itu. orangtua saya hanya berkata kalau memang dia serius suruh buktikan keseriusannya. Akhirnya dia berani datang menemui orangtua saya untuk menyatakan keseriusannya. mungkin bisa dibilang nekat juga sih, karena saat itu dia belum bekerja tap mungkin dia berfikir daripada saya sama orang lain, takut kehilangan saya mungkin...hahahha(pede ajahh). Hingga akhirnya kami menikah setelah persiapan yang panjang dan kami masih disini bersama hingga saat ini. 6 tahun sudah kami menjalani pernikahan ini dengan segala suka dukanya. kami sekarang masih selalu belajar bersama untuk menjadi lebih baik. Jodoh itu ga ada yang tahu. Saya dan dia yang tak pernah bertemu saat sekolah walaupun satu sekolah tanpa diduga ternyata kami bertemu di waktu yang lain. Tuhan tahu kapan kita akan dipertemukan dengan orang yang tepat dan di waktu yang tepat pula, karena Tuhan adalah satu-satunya perencana terbaik di dunia ini. 


Kamis, 04 Juli 2019

Rinduku Untukmu....



1,5 tahun mungkin sudah berlalu sejak saya di sini. Kembali menginjakkan kaki lagi di tanah Ujung Pandang. Kota besar yang menjadi salah satu tujuan pada pemuda dan pemudi menuntut ilmu dan menggapai masa depan yang lebih baik...katanya. Ya...saya di sini juga. Sama dengan tujuan mereka. Mencari ilmu kembali untuk masa depan yang lebih baik. 1, 5 tahun lalu saya kembali ke sini tidak sendiri seperti dulu, tetapi dengan seorang sahabat sekaligus saudara beda orang tua. Teman seperjuangan yang menemani. Yang bahkan saya pun tak menyangka persahabatan kami yang tumbuh tanpa sengaja dan terjalin sejak kami di bangku SMA sampai di tempat kerja. Sahabat yabg selalu ada saat dibutuhkan. Bukan hadir hanya pada saat bahagia saja tetapi juga pada saat. Saya dan dia kembali menginjakkan kaki di tanah Ujung Pandang dengan visi yang sama, tentunya untuk masa depan yang lebih baik. Saya dan dia akhirnya mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan strata dua di sebuah kampus yang bisa dibilang sangat populer di Ujung Pandang. Alhamdulillah kami bisa lolos dengan menyisihkan para pendaftar yang lain dengan mengikuti ujian seleksi. Sebenarnya ini bukan kali pertama saya dan dia mendaftar dan mengikuti ujian di kampus ini. Ini adalah pendaftaran dan tes kami yang kedua kalinya. Yang pada akhirnya kami gagal  pada  tahun  sebelumnya.  Tapi  kami  tidak  menyerah,  tahun  2014  kami  mencoba  lagi  dan Alhamdulillah kami berdua lulus. Senang dan bangga rasanya saya dan dia bisa lulus bersama lagi. Bulan- bulan dilewati dengan suka dan duka menjadi seorang mahasiswa lagi dikampus yang berbeda dan bertemu dengan orang-orang yang berbeda lagi. Saya dan dia melaluinya dengan penuh sukacita selama hampir 1 tahun lebih.
Tapi apa yang digariskan Tuhan tidak dapat dihindari. Sang pencipta sudah menuliskan takdirnya untuk dia. Tepat akhir semester ke dua kabar yang datang di selasa pagi 11 Agustus 2015 pukul 07.45 nada dering handphoneku terdengar dan membangunkan saya. Nomor ponsel yang tertera di layar handphoneku sangat tidak asing. Ya...pagi itu salah satu temanku yang juga kekasihnya menelponku menyampaikan kabar duka itu. Dia pergi di subuh itu bersama dengan tante yang juga ibu angkatnya dan juga kakak iparnya. Dia mengalami kecelakaan ketika hendak menuju Makassar. Pagi itu rasanya tulang tulangku seperti tak berbentuk. Hatiku benar benar hancur  berkeping-keping.  Rasanya  jiwa  hilang  entah  kemana.  Aku  menangis  sejadi-jadinya.  Tak  ada satupun pesan yang dia berikan padaku. Tak ada satupun tanda yang dia nampakkan padaku. Bahkan malam sebelum kejadian naas itu kami masih sempat berkomunikasi via telepon sambil bercanda dan tertawa bersama. Saya yang masih di Makassar malam itu menunggu kedatangannya dari Bulukumba selasa pagi karena kami janjian akan bertemu lagi di kampus dalam minggu itu. Tapi takdir berkata lain. Dia benar-benar telah pergi menuju alam keabadian dengan meninggalkan sejuta kenangan yang indah untuk persahabatan kami. Persahabatan yang dimulai tanpa sengaja. Persahabatan yang bertahan hingga hampir 8 tahun lamanya tanpa pernah kami berpisah jauh dalam waktu maupun tempat. Kami yang selalu bersama. Melakukan hal bersama-sama. Berpetualang dan ngebolang bersama. Dia bukan sekedar sahabat tapi juga saudara.
Kini setengah tahun sudah kepergianmu sayang. Rasanya seperti baru kemarin kita bersama dan seperti kemarin juga rasanya kau pergi secara tiba-tiba. Tapi disetiap sujudku selalu kutitipkan rindu dan doa untukmu. Semoga kita kelak akan kembali bertemu di JannahNya. Salan rindu dan sayang untukmu sahabat terbaikku "Hafidah Saleh". Alfatihah...

Makassar 11 Maret 2016

foto ini diambil saat mengurus berkas saat mendaftar kuliah S2 di Unhas



Kamis, 13 Juni 2019

I'm back...(pake backsound film terminator..hehehhe)
Assalamuu alaikummm para blogerrr...saya akahirnya muncul lagi, pasti tidak ada yang kangen khann..hehehhe #tahu diri ajahhh :)

bertahun-bertahun baru saya membuka blog ini lagi. tak disangka dan tak dinyana saya terakhir menulis itu Juli 2014. saya sudah fakum dalam dunia tulis menulis hampir 5 tahun lamanya...ckckckckc, lama juga ya..hahahahha.
4 tahun belakangan banyak sekali hal yang terjadi dalam hidup saya. mulai dari hal menyenangkan sampai hal yang paling menyedihkan dalam hidup saya. tapi begitulah hidup. ada yang datang, ada yang pergi. ada tawa, ada pula tangis. semua adalah siklus kehidupan yang harus dijalani. suka tidak suka tetap harus di jalani.

Rabu, 16 Juli 2014

Antara Helm Dan Malam Mingguan.....



Malam minggu selalu menjadi malam yang ditunggu oleh sebagian pasangan yang sedang di mabuk cinta. Entah siapa yang memulai tradisi malam mingguan ini. Dan semua orang akhirnya  melegalkannya. Nah malam minggu kan selalu identik dengan keluar berdua dengan pacar. Entah itu makan berdua romantis ataupun jalan-jalan keliling kota berdua sambil menikmati suasana malam yang dingin dan indah..katanya, hehehehhe.
Terus apa hubungannya sebuah helm dengan malam minggu. Hahahahaha…..
Begini menurut pendapat saya sendiri helm itu mempunyai korelasi dengan malam minggu, karena misalkan saat berjalan-jalan berdua dengan sang pacar helm pasangan yang memakai helm selain untuk melindungi kepala juga sebagai pelindung dari orang-orang yang mengenal kita yang tidak ingin kita temui dijalan. Apalgi kalau saat malam minggu kita keluar secara diam-diam. Atau bisa juga karena pacarannya backstreet….hehehehe.
Sebenarnya hal ini pernah terjadi dengan saya pribadi, jadi bisa dibilang hal ini adalah yang saya alami ketika keluar bermalam minggu dengan pacar walaupun kami tidak backstreet tapi karena saya tidak mau ketahuan keluar malam minggu dengan pacar. Dan tidak ingin orang yang saya kenal tahu saya keluar bermalam minggu. Jadi helm saat itu sangat berperan apalgi kalau helm yang saya gunakan itu mempunyai kaca yang berwarna gelap…akan jauh lebih aman, hehehehhe.
Yaa…jadi itulah mengapa ada korelasi antara helm dan malam minggu…heheheh